Teknologi Pemantauan Hama

 

Penerapan sistem monitoring atau penerapan hama telah ada sejak lama, dan merupakan salah satu metode yang paling efektif untuk mendeteksi hama dan penyakit. Ini adalah alat yang berguna karena memungkinkan petani untuk memantau situasi dan mengambil tindakan yang diperlukan segera setelah mereka melihat masalah. Namun, ia juga memiliki sejumlah kelemahan, yang dibahas dalam artikel ini.

Teknologi monitoring hama melibatkan penggunaan sistem yang dapat mendeteksi keberadaan hama di lapangan. Sistem ini menggunakan teknologi cloud dan dapat mengirimkan data ke ponsel untuk memberi tahu pemiliknya bahwa ternaknya telah ditemukan. Sistem ini terdiri dari pengontrol pengisi daya surya, modem GSM, dan komputer mikro. Susilo Hadi adalah pengembang AGRI-BIAMON.

Monitor hama AGRI-BIAMON menggunakan teknologi cloud untuk mengirim data ke smartphone pemilik. Mendeteksi hama di lapangan menggunakan kombinasi modem cloud dan GSM. Sistem ini mudah dipasang dan menggunakan pengontrol pengisi daya surya, modem GSM, dan komputer mikro. Teknologi berbasis cloud-nya juga kompatibel dengan Android dan iPhone.

Sistem pemantauan hama AGRI-BIAMON adalah sistem baru yang menggunakan teknologi cloud dan mengirimkan data ke telepon seluler. Monitor AGRI-BIAMON menggabungkan teknologi cloud, modem GSM, dan komputer mikro. Tidak seperti monitor hama lainnya, AGRI-BIAMON memiliki banyak keunggulan dibandingkan metode konvensional. Pengontrol pengisi daya surya bertenaga baterai, teknologi cloud terintegrasi, dan komputer mikro hanyalah beberapa keunggulannya.

AGRI-BIAMON menggunakan teknologi cloud untuk mengirim data ke smartphone. Data dikirim ke ponsel pengguna melalui GSM. AGRI-BIAMON adalah monitor hama yang menggunakan teknologi cloud. Terhubung ke smartphone dan dapat mengirim data ke smartphone. Komponennya adalah modem GSM, solar charger controller, dan Microcomputer.

Dengan menggunakan IoT, monitor hama dapat mendeteksi hama di lapangan. Ini menggunakan teknologi cloud untuk mengirim data ke smartphone. Dengan AGRI-BIAMON, data dikirim langsung ke memori ponsel. Perangkat ini juga memiliki aplikasi berbasis cloud yang memungkinkan pengguna untuk melihat data dan membuat keputusan. Aplikasi ini dapat digunakan untuk melacak hama dan ternak lainnya di area tersebut.

Monitor hama lainnya adalah AGRI-BIAMON. Monitor hama AGRI-BIAMON merupakan sistem berbasis cloud yang dapat mendeteksi hama babi di lapangan. Menggunakan teknologi GSM untuk mengirim data ke smartphone pengguna. Data dikirim melalui komputer mikro dan disimpan dalam database yang aman. Saat babi terdeteksi, ponsel cerdas memberi tahu pengguna. Jika hama terdeteksi, segera dilaporkan.

Sistem tersebut digunakan untuk mendeteksi hama di lapangan. Data dapat dikirim melalui smartphone melalui cloud. Beberapa perangkat pemantau hama menggunakan internet untuk mengirimkan data. AGRI-BIAMON menggunakan teknologi cloud untuk berkomunikasi dengan pengguna. Perangkat ini terdiri dari pengontrol pengisi daya surya, modem GSM, dan komputer mikro. Produk ini juga nirkabel, artinya dapat digunakan di mana saja.

Sistem mendeteksi hama melalui sistem yang memonitor pergerakan babi. Alat tersebut dapat digunakan dalam berbagai situasi, seperti di hutan atau lapangan. Datanya juga bisa ditransmisikan ke smartphone. Detak jantung babi dapat dipantau secara real time. Sistem ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi detak jantung babi. AGRI-BIAMON adalah monitor hama berbasis cloud.

Penting untuk memantau babi di lapangan. OPT memastikan bahwa mereka aman bagi manusia dan hewan. Akibatnya, mereka adalah aset besar untuk pertanian apa pun. Jadi, mereka adalah pilihan yang sangat baik untuk memantau babi di lapangan. Perusahaan menggunakan teknologi untuk kesejahteraan pekerjanya. Dan, itu juga membantu di bidang pertanian. Fungsi utamanya adalah untuk mencegah pencurian.

Proyek ini didanai oleh Japan International Operation Agency (JICA), yang merupakan organisasi swasta yang mendukung penelitian penyakit pertanian. Mitranya antara lain Chiba University, IPB University, Universitas Udayana, dan Pangan Kabupaten Badung. Ini telah menjadi upaya kolaboratif selama bertahun-tahun. Teknologi tersebut akan membuat industri pertanian lebih efisien. Tujuan dari proyek ini adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi biaya produksi pertanian.