Dewan Kesenian Jakarta

Apa Saja Jenis Keberagaman Kesenian Tradisional? PPKn Kelas 7 SMP - Semua  Halaman - Kids

Dewan Kesenian Jakarta atau DKJ adalah badan otonom yang disahkan dan didanai oleh Gubernur Jakarta. Perannya adalah merumuskan kebijakan untuk mendukung kegiatan dan pengembangan seni di ibu kota.

DKJ is comprised of 33 members – 30 anggota-biasa dan 3 anggota ex-officio – divided into 6 committees and 3 subcommittees.

1. Semua orang

Dewan Kesenian jakarta menyatakan bahwa pemerintah harus berkomunikasi dalam menyimpan pelaku seni budaya terhadap sektor pertama, komunisati dan kolektif. dan memfasilitasi fasilitas-fasilitas seni budaya di kota Jakarta.

Menurut saya, kota Jakarta harus terus memunculkan karya-karya yang bisa memunculkan beragam bangsa-bangsa Indonesia. karena unsur-unsur tradisional dan modern tersebut harus dilakukan dengan tindakan yang serius.

Ini adalah kapan pertandingan dan pengembangan untuk membangun dunia film Indonesia. Saya ingin movement film tersendiri yang akan membawa semua manusia yang adalah kemanusiaan, tanda-tanda pengembangan dan pembinaan yang akan membawa ketujuh dari kita, yang dikenal dengan karya sastra. This will be an important step for bringing Jakarta back to its cultural roots and making the city a global art center. It will be a place for artists and the public to interact.

2. Misi

Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) adalah badan otonom yang disahkan dan didanai oleh provinsi Jakarta yang berperan merumuskan kebijakan untuk mendukung dan mengembangkan kegiatan kebudayaan di ibu kota Indonesia. Ia memainkan peran penting dalam menumbuhkan kreativitas melalui penyajian karya seni berkualitas kepada publik dan mengatur pembicaraan dan diskusi mengenai isu-isu budaya.

Misi DKJ adalah memelihara, menciptakan, dan mengembangkan seni dan budaya di Jakarta, berdasarkan prinsip transparansi, efektivitas, dan harmonisasi. Tujuannya adalah menjadikan Jakarta sebagai kota budaya terbaik di Asia.

Anggota DKJ dipilih oleh Akademi Jakarta dan terdiri dari para intelektual dan tokoh seni di Jakarta. Mereka dibagi menjadi 6 panitia: Film, Musik, Sastra, Seni Rupa, Tari dan Drama.

3. Tujuan

The organization aims to facilitate and support the development of seniman di Jakarta. It is a non-profit based organization. It is supported by a number of state agencies. Among others, it is supported by Peraturan Gubernur No. 106 tahun 2004 tentang Pedoman Dasar Organisasi di Pusat Kesenian Jakarta; Peraturan Gubernur No. 64 tahun 2006 tentang Akademi Jakarta; and Peraturan Gubernur No. 4 tahun 2020.

Organisasi ini juga bertujuan untuk mempromosikan dan mendukung pengembangan komunitas/kolektif/inisiatif film yang berbasis di Jakarta. Diantaranya ekosistem perfilman, produksi/distribusi/eksibisi, apresiasi, dan literasi. Organisasi ini juga diharapkan dapat menjalin sinergi antara sejumlah pemangku kepentingan, antara lain masyarakat, industri, praktik, dan pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut, diharapkan organisasi dapat menjalin kemitraan dengan sejumlah lembaga, baik lokal maupun internasional.

4. Kegiatan

Dewan Kesenian Jakarta merupakan organisasi terdepan dalam pengembangan seni rupa di Indonesia. Mereka telah menyelenggarakan berbagai festival musik, film, tari, dan kata-kata lisan. Mereka juga berkolaborasi dengan institusi lain di seluruh dunia untuk mempromosikan pertukaran budaya.

IMAJITARI merupakan program yang diprakarsai oleh Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada tahun 2018. Program ini dirancang sebagai wadah yang memungkinkan terjadinya dialog antar berbagai bentuk seni. Selain sebagai ajang diskusi, juga menghadirkan ide-ide baru kepada masyarakat dan para seniman.

Proyek ini bertujuan untuk mengetahui strategi DKJ dalam mencapai dan mempertahankan legitimasi di kancah seni. Ia menggunakan teori strukturalisme genetika Pierre Bourdieu sebagai landasannya. Teori ini menjelaskan bagaimana struktur sosial menentukan produksi seni.

5. Kontak

Dewan Kesenian Jakarta (Bahasa Indonesia: Dewan Kesenian Jakarta – DKJ) adalah organisasi payung yang memberikan dukungan dan mengembangkan kegiatan kebudayaan di ibu kota Indonesia. Ia bekerja sama dengan Gubernur Jakarta untuk membangun audiensi antara seniman dan masyarakat kota. Organisasi ini memiliki banyak program yang memupuk kreativitas dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan budaya.

Organisasi ini didirikan pada tanggal 17 Juni 1969 dan mempunyai tanggung jawab untuk merumuskan kebijakan-kebijakan dalam menunjang dan mengembangkan seni rupa di kota Jakarta. Ada banyak program yang menumbuhkan kreativitas kota, seperti menampilkan karya seni berkualitas kepada publik dan mengadakan pembicaraan tentang topik tersebut. Selain itu, juga memberikan beasiswa kepada seniman-seniman muda berbakat.